Monday, December 24, 2007

.

Kubayangkan, Seolah-olah Aku adalah ikan yang berada diruang kaca ber-air, rentan sekali pecah terbelah, jika air hilang maka tak akan ada kehidupan. Layaknya peliharaan, Senantiasa terlihat aktifitasnya, buruk terlihat, baik pun terlihat. Sungguh sebenarnya Aku tak jauh bedanya dengan binatang peliharaan. hanya saja Aku terlalu diberi kenikmatan, berupa akal, kebebasan, juga pasangan :P






Pemandangan 2
Oil on canvas
61 x 50

Senja dunia pasti akan kita tinggalkan, entah kapan?

Siapa besok yang MATI ? aku, atau kamu, atau kalian, atau mereka? Siapapun, dimanapun dan kapanpun Mari kita sambut kematian dengan ketentraman..










Expresi Senja
pemandangan

Oil on Canvas
61 x 50

Saturday, October 27, 2007

Sebelum musim dingin


Ibu..
lima ramadhan telah merambah lalu
semasa itu kiranya rinduku kuikatkan pada tiang-tiang bangunan disini.
barangkali ibu disana juga rindu.
kemudian ibu juga mengikatkan rindu di kaki meja,
di kaki ranjang atau mungkin menaruhnya didalam almari tempat baju-bajuku dulu tersimpan, atau dimana saja tempat kutinggalkan banyak kenangan bersama ibu dulu.
disini, pada cuaca sebelum memasuki musim dingin -selalu saja memaksaku untuk semakin merindui ibu,
hawanya sejuk, seperti disana, di kampung kita ketika gerimis reda..
duduk-dukuk di ruang tengah berjendela kaca,
kita memandangi halaman yg tengah basah, sembari berbincang ringan tentang diriku, ibu, dan keluarga, atau apa saja tentunya.


duh.....semakin rindu aku...

22

Duapuluh dua pada duapuluh tujuh oktober duaribu tujuh= :(

Thursday, September 13, 2007

keberhasilan dan kegagalan adalah produk kehidupan

Study of analyze : Setiap bagian kehidupan adalah obyek pemikiran








































Oil on canvas grain.

My spirit>>Not yet...

Karya gagal...

Saturday, September 8, 2007

.........

Oil on Canvas grain


Sebelumnya tak kutemukan aku adalah ada pada beberapa ruang. Hingga akhirnya berlabuh pada satu sandaran, dengan rencana untuk s-e-l-a-m-a-n-y-a, dan berharap akan mendapat kedamaian. Dengan tanpa ada pemaksaan sebagai pengecualiannya.

Sunday, July 1, 2007

Semprawut....

tadi.

aku tersudut menuju resah.
semisal kehilanganlah alasannnya.
seperti dulu,
kembali ke tentang hatiku ketika sepi.
dan aku akan tetap bungkam
jika ada pertanyaan mengenai sebab
ataupun akibat

zahro
tgl 1 :(

Friday, June 29, 2007

P.H.O.B.I.A



Ekspresion

Phobia is knave
Oil on canvas grain
42 x 56

Thursday, June 28, 2007

Ketenangan dalam kesunyian 2


Ketenangan dalam kesunyian 2
Oil on canvas grain
42 x 56


Sunyi lebih berarti ketika dapat memberikan rasa tenang dan nyaman.

Sunday, June 10, 2007

Kembali

kemarin sempat tersekat
namun tidak untuk lama
hanya terhitung bulan

kini aku kembali lagi di ruangan ini
untuk menuangkan rasa
dengan kuas dan kanvasku tentunya

Thursday, April 19, 2007

19 april, 2007


berada aku
ditempat itu
hawa hujan kemarin tersisa
menyebabkan angin berhembus dingin
tetap aku menahan
hanya untuk satu kesempatan
melihatmu menjadi perempuan senja.

Pulas.


Pulas
Oil on canvas
Ukurannya lupa

bangun!!!
kau apatis
terlalu apatis
belum puaskah pulasmu?
ternyata sama ketika terjaga
kala tidur pun nampak angkuh muka
jabarutmu penuh dibumi
menginjak-injak penghuni
mereka tersenggal-senggal nafas
kau tak menggagas
malam-malam kau berlebihan kenyang
sementara mereka terlampau lapar
bangun dan sapalah manfaat
sekedar menyisihkan recehan
bagimu tak sulit bukan?

Wednesday, April 18, 2007

?????? nunggu inspirasi

Masih kaku.
kulirik kanvasku menanti
tak sabar
berharap kugagahi
dengan sukaku
lalu kubisikkan padanya
sabarlah.......
sekejap lawanlah beku
tunggu aku memulung sisa warna
yang sekiranya kau nampak molek dipolesnya
kemudian indah
teramat indah
sehingga benak murungku enyah
bergantikan senyum
karna hasilnya.

Saturday, April 14, 2007

Morning in matruh..


Oil on canvas
ukurannya 42 x 56 cm.

Budaya berbeda. Aku tak mencela..

maap lukisan baru jdi 70%
(karya gagal)

Untukku untukkmu

jika kau rasakan berat, anggaplah ini bukan tuntutan, hanya harapan untuk kita usahakan

Bisakah kita satu, untuk tersenyum dalam pahit rasa.
Bisakah kita satu, untuk bertahan atas timpang keadaan.
Bisakah kita satu, dalam perih terpa cobaan.
Bisakah kita satu, dalam liku terjal kehidupan.
Bisakah kita satu. hingga kusut kulit keriput.
Bisakah kita satu, hingga uban terkubur kemudian.
Bisakah kita satu dan selalu satu.

Jika kau masih rasakan berat,
cobalah menarik simpul dari hikayat kita, untuk direnungkan tentunya.
Kau tau, hikayat kita bukan fiktif adannya. Kita pun pernah membincangkannya, kemudian kita simpulkan sebagai takdir yang harus diterima, dengan alasan, kita tidak selamanya muda, dan tidak seterusnya menikmati gejolak hampa.

Kita adalah kausatif belaka.
Sebelum retak, tak ada salahnya jika kita berusaha mengindahkan yang indah, dengan merunduk dari semua yang palsu, untuk menuju dan menggapai jelas makna hidup.

Kita adalah ciptaan belaka. Sebelum lebur, tak ada salahnya jika kita berusaha mengadakan yang ada, dengan menepi dari semua yang buram, untuk meraih dan menuai nyata hakikat.

Karna tak lain kita hanyalah figuran dalam alur ceritaNYA.
Bisakah kita dengan sebaik dan sebagus mungkin memerankan karakter yang ditentukan dalam skenarioNYA.
.

Monday, April 2, 2007

Karunia (kesepakatan terkias janji)

Telah mekar puspa kehidupanku untuk yang pertama kalinya, elok menghiasi hari, tepat di musim semi tahun ini.
Selalunya ak anggap perihal ini adalah karunia sang Agung.
Adalah sabda bila suatu saat puspa akan layu, kering kemudian gugur akhirnya, sama juga halnya dengan hariku.

Saat ini.
Sedikitpun ak tak risau tentang itu, karena sudah ada kesepakatan antara aku dengan alam, juga dengan pembawa pawana yang akan selalu menyirami puspaku ketika menghampiri layu, semisal janji agaknya.
Walau kesepakatan sendiri bisa berubah sifatnya, namu aku tetap percaya akan abadinya kesepakatan itu.
Kecuali jika habis masa hayatku.

Tuesday, March 27, 2007

Ketenangan dalam kesunyian.



Ketenangan dalam kesunyian.
Oil on canvas grain
42 x 56 cm

Bagi saya, pada dasarnya subyek atau lakon terbaik untuk menyampaikan gambaran keadaan atau suasana adalah perempuan.

Africian in smile

Potret
An African in smile
Oil on canvas
42 x 52 cm


Hanya lukisan ringan dari obyek reflek

Sunday, March 25, 2007

Jiwa sebelum renta dan tentang hari

Aku hanya sebagian dari safir lekang yang terdampar di urbanitas sini.
Dengan bekal atma yang terbingkai asa, kucoba mewujudkan cita.
Aku hanya sebagian dari manusia kelu yang berlari dari lampar pribumi.
Dengan modal kredo yang terpatri suci, kucoba mencari jati diri.

Dan tentang Hari.
Di kaki langit telah muncul mentari.
Itu petanda, aku harus menyambut pagi.
Kemudian.
Di kaki langit telah sirna mentari. Itu petanda, aku harus menghampiri mimpi.

Tajuk kerinduan (Untuk kawan)

Tenang, Kawan. Kau tak usah risau tentangku.
Tak lama, kita akan berjumpa akhirnya. Disini, di keheningan ini, aku hanya berusaha menyirnakan jemuas hati. Tak lama lagi, lakyan segera tiba, dan kisah kadim yang usang akan kita ulang kembali, seperti dulu, bahagia dikala sedang melukis sekar cerita dan mewarnai senja. Tenang, kawan. Disini aku hanya membuang leta yang semakin tebal di sukma. Leta yang kerap melalaikan akan upacara sakralku. Aku hanya berusaha tetap lurus di syariatku. Tak lama, kita akan segera bertemu lagi. Dan akan kubawakan bendera harkat kehidupan, yg bersama kita kibarkan nantinya. Juga dengan ramuan dari para sufi, yang akan menyembuhkan lamur indera batin kita.

Friday, March 23, 2007

Di haribaan asmara 2

Ini bukan raban yg membuatku kejat, sebab aku jelas terjaga. Entahlah, aku lelah menebak kegariban ini. Dan aku tak tahu sebabnya. Mungkin karena berawal pandang. Padahal hanya sekejap, sedetik pun kirannya tak ada. Sebenarnya Siapa dia? Berani-beraninya angkuh bergaduh di dasar dada, berani-beraninya riuh menari di otak kepala. Hingga di lorong malam, belum juga hilang, malah memancing angan untuk membayang. Sejujurnya ak terlena, karna memang sungguh menawan. Setiap kali disapa bayangnya, selalu aku mempersilahkan, benar-benar tak kuasa mengusir remangnya, justeru serenadenya membuatku terlarut, sehingga kisah malamku menjadi syahdu. lalu para mitra alam khayal yang datang mengiringinya memberikan tahinah dan hadiah padaku, agaknya semacam rayuan. Aku enggan, enggan menolak atau enggan melepaskan, aku bingung dalam pilihan. Bagiku hadiah itu serupa mirah langka, sayang jikalau hilang. Sebenarnya pernah juga timbul ketakutan, ketika kubayangkan ternyata itu bukanlah mirah langka atau manikam dewa, tapi bagaimana kalau sebuah malakama.

23 maret, 2007
Zahroo...

Thursday, March 22, 2007

Di haribaan asmara 1

Kau. Bagiku kau adalah bulan, yang tiba-tiba datang tak terduga menyorotkan sinar. Kalbuku yang sebelumnya sabur dan pekat tak terjamah pancaran, kini mendadak terang. Sempat aku menyangka kau adalah utusan. utusan yang membawakan berjuta petuah bijak nirwana. dan semua itu tersampaikan lewat lakumu. Aku sangkakan juga, kau adalah pengalun liturgi surga, dengan merdu alunanmu mampu mengantarkan menuju sadik akalku. Aku yakin. semua itu benar. karna sahajamu membuktikan. Juga dengan Cerita semalam. ketika aku mencoba merenungi arti hadirmu, dan memaknai dalam-dalam lintas tuturmu, lalu aku lama menangis. mungkin karna tertekan perasaan.
Juga Ketika melihat indah lakumu, muramku pun hilang, dan dari lakumu aku kembali memahami..mencoba beri'tibar tentang butuhku. Sosokmu anggun meliuk. menebarkan sesuatu..yg kuyakini itu adalah rona indah asmara.

Karena keindahannya, aku terpesona. kemudian berusaha menggenggamnya. jika dapat, akan kuikat erat-erat dan kusatukan dengan ruhiahku. berharap akan lekat selamanya.....hingga aku berada dalam jempana.


22 maret, 2007
zahro...


maap sementara lukisannya di ganti foto..

Wednesday, March 21, 2007

Kosong

''Gelas dan Piring''
Oil on canvas grain


Terkadang ak lupa mensyukuri nikmatnya. namun dengan ketiadaan nikmat tersebut di hari berikutnya, itu membuatku sadar.
'' Siang ini sepi. sesepi gelas dan piring diatas meja yg sepi ini''
Harus ak dokumentasikan di desember 2006. Sebelumnya tak pernah selapar dan sesabar siang itu. Dan jangan2 kesabaran yg kemarin itu hanyalah pemaksaan dari keadaan. ya..mau apalagi kalau kocek habis.

Tuesday, March 20, 2007



Ak tak pandai berkata, apa lg bersastra.Tapi ak jg perlu mengungkapkan rasa.....